4.000 Bahan Kimia dan 400 Racun di Dalam Rokok
Allah memerintahkan kita untuk memakan bukan hanya makanan yang halal, tapi juga yang baik dan tidak merusak kesehatan:
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” [Al Maa-idah 88]
Allah melarang kita untuk merusak diri/kesehatan kita dan juga orang lain:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah 195]
Berbagai penelitian ternyata menemukan 4.000 bahan kimia di mana 400 di antaranya beracun dan 40 di antaranya adalah karsinogen. Zat yang bisa menimbulkan penyakit Kanker!
Di antaranya adalah Tar yang merupakan bahan baku aspal, Nikotin yang membuat orang kecanduan rokok dan menimbulkan kanker paru-paru, dan Karbon monoksida yang sama dengan asap knalpot kendaraan bermotor yang dapat menimbulkan kematian.
Orang yang sudah kecanduan rokok, sulit untuk berhenti meski mereka ingin coba menghentikan kebiasaan buruk mereka. Ibarat ganja dan narkoba, rokok menimbulkan kecanduan dan kenikmatan bagi pemakainya meski itu merusak kesehatan mereka. Orang yang sudah kecanduan tidak bisa berpikir lagi jika tidak merokok. http://kabarislam.wordpress.com/2010/03/25/4-000-bahan-kimia-dan-400-racun-di-dalam-rokok/
Bahkan dalam angkutan umum pun mereka tidak malu untuk merokok meski mereka tahu itu mengganggu penumpang lainnya. Sudah kecanduan sih, begitu kata salah seorang dari mereka. Mereka tidak sadar asap rokok bisa membahayakan istri dan anak mereka.
Sejak tahun 1970-an, konsumsi rokok di Amerika Serikat menurun drastis karena meningkatnya kesadaran akan kesehatan.
Jumlah perokok yang semula mencapai 46 persen dari penduduk AS pada tahun 1950 turun menjadi 21 persen tahun 2004. Penurunan jumlah perokok itu juga diikuti jumlah penderita kanker paru sejak tahun 1960.
Di AS dihabiskan US$ 100 milyar (Rp 930 trilyun) per tahun untuk biaya perawatan penyakit yang ditimbulkan oleh rokok seperti penyakit kanker dan jantung. Bahkan wanita perokok selain memiliki resiko mandul, anak yang dilahirkan berpotensi cacat baik secara fisik mau pun otak.
Dengan dalil Al Qur’an dan fakta bahwa rokok mengandung banyak racun yang berbahaya bagi tubuh, tak heran jika sejumlah ulama dan lembaga Islam memfatwakan dengan tegas bahwa rokok itu haram.
Yang lebih parah lagi adalah uang yang dihamburkan untuk rokok Rp 200 trilyun/tahun. Padahal 90% perokok justru golongan menengah ke bawah/kekurangan. Tak jarang susu, makanan, dan biaya sekolah anaknya dikorbankan demi rokok karena sebagaimana ganja dan narkoba, rokok menimbulkan efek kecanduan/ketagihan bagi pemakainya. Meski para perokok ingin berhenti merokok, namun sebagian besar tidak bisa melakukannya karena sudah kecanduan.
Boleh jadi di antara 11,5 juta rakyat yang menderita busung lapar, sebagian orang tuanya adalah perokok.
Bahkan ada orang yang memalak/menodong minta uang rokok karena mereka ingin merokok tapi tidak punya uang. Bahkan SW, bocah 4 tahun yang sudah kecanduan rokok, sering minta rokok. Jika tidak dituruti, maka dia berkata kasar dan cabul. Itulah dampak merokok yang bukan saja mubazir dan merusak kesehatan, namun juga merusak pikiran dan akhlak.
Mohon disebarkan ke yang lain.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar..” [Ali 'Imran 110]
Peringatan Merokok di Singapura.
Sejak 1 Juli 2004, Pemerintah Singapura mewajibkan penjual rokok untuk menampilkan 1 dari 6 gambar di bawah minimal 50% dari bungkus rokok di depan dan di belakang. Di antara pesannya adalah rokok bisa menimbulkan gangren (borok/luka yang tidak bisa sembuh), keguguran, kanker mulut, kanker, leher, dan sebagainya.
Pada 1 Oktober 2006, peringatan tersebut membuat konsumsi rokok di Singapura menurun.Tanda larangan merokok di Malaysia:
Sumber:
http://www.smoke-free.ca/warnings/Malaysia-%20warnings.htm
Pria Rentan Terkena Kanker Paru
KAUM pria pecandu rokok dan berusia lebih dari 40 tahun sebaiknya waspada terhadap kanker paru. Gejala awal kanker paru ditandai dengan batuk yang tak kunjung sembuh hingga batuk darah dan peradangan. Selanjutnya, kanker juga bisa menyebar ke seluruh organ tubuh.
Demikian disampaikan Dr. Eddy Soeratman, SpP(K), SMF RS Kanker Dharmais, Selasa (8/7), usai seminar Rokok dan Tumor Paru, di Ruang Serba Guna RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Dikatakan Dr.Eddy, pria cenderung lebih rentan terkena kanker paru karena memiliki tingkat konsumsi rokok lebih tinggi dibanding perempuan.
“Sebanyak 85 persen hingga 95 persen penderita kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok”, tuturnya.
Di Indonesia, ada 215 miliar batang rokok habis dikonsumsi tiap tahunnya. Sebanyak 59 pesen perokok adalah pria dan 37 persen diantaranya adalah perempuan dari total perokok Indonesia saat ini sebanyak 60 juta perokok. Sementara itu, di Rumah Sakit Kanker Dharmais tercatat 794 kasus penyakit kanker paru, semuanya disebabkan karena rokok.
Ironisnya, penderita umumnya terlambat datang ke dokter karena gejala kanker paru hampir sama dengan penyakit TBC. Pada stadium lanjut, biasanya penderita hanya memiliki angka harapan hidup antara tiga hingga enam bulan. “Tapi bisa lebih, masalah umur kan Tuhan yang menentukan,” ujarnya.
Bahaya rokok terdapat dalam kandungan jenis zat yang ada di dalamnya. Satu batang rokok mengandung 4.000 jenis kimia, 400 jenis racun, dan 40 jenis karsinogen yang dapat menyebabkan kanker,” tuturnya.
Sedangkan jenis bahan kimia dalam rokok juga terdapat zat karbon monoksida (CO), zat yang digunakan dalam cairan pembersih lantai. (C10-08)
Racun pada Rokok
Rokok mengandng kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
* Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
* Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
* Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
Efek Racun
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
* 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
* 4x menderita kanker esophagus
* 2x kanker kandung kemih
* 2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Batas Aman
Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.
TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
Mengapa Rokok Bisa Membunuh
Kamis, 21 Januari 2010 | 10:37 WIB
KOMPAS.com — Sudah tak terhitung penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak rokok terhadap kesehatan fisik dan emosi. Diperkirakan seperlima orang di dunia tiap tahun meninggal karena penyakti yang berkaitan dengan rokok.
Bila tidak sampai membunuh, paling tidak rokok akan mengurangi hak Anda untuk sehat lebih lama. Selain itu, rokok juga akan memperparah penyakit yang sedang Anda derita.
Penelitian menunjukkan, asap rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia, termasuk bermacam-macam racun dalam takaran sangat kecil. Pada setiap isapan, racun-racun ini akan masuk melalui paru-paru, kemudian meneruskannya ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sebagian racun-racun ini dikenal sebagai radikal bebas.
Riset teranyar yang dilakukan para peneliti dari National Cheng Kung University di Taiwan menunjukkan, zat karsinogenik dalam rokok yang disebut NNK menyebabkan kanker paru.
“NKK membuat akumulasi protein yang disebut DNMT1 di dalam inti sel. Selanjutnya, DNMT1 akan membuat gen berubah menjadi sel-sel tumor,” kata peneliti dalam laporan yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation. Para peneliti juga menemukan tingginya kadar DNMT1 pada pasien kanker paru dengan diagnosis buruk.
Sementara itu, nikotin dalam asap tembakau menyebabkan kelenjar-kelenjar adrenal memproduksi hormon yang meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung sehingga jantung Anda bekerja lebih keras. Ini salah satu alasan mengapa perokok berisiko menderita serangan jantung dan stroke.
Merokok juga mengurangi kemampuan Anda untuk tetap bugar karena menghabiskan oksigen yang diperlukan untuk menyegarkan tubuh dan otak Anda.
Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Inggris menemukan bahwa perokok yang tertular HIV dua kali lebih cepat mendapatkan serangan AIDS dibandingkan dengan bukan perokok.
Racun Pada Rokok
Racun yang di kandung dari asap yang di hirup.
Asap rokok yang dihirup mengandung banyak zat-zat yang sangat berbahaya seperti , tar, karbonmonoksida, hydrogen sianida, logam berat dan radikal bebas. Setiap zat tersebut dapat merusak tubuh dengan berbagai macam cara.
Tar berwarna coklat dan lengket mengandung banyak bahan kimia yang diketahui sebagai penyebab kanker. Dan juga mengandung benzopyrene yang menyebabkan noda di gigi, kuku tangan dan jaringan paru-paru. Itu menyebabkan kerusakan pada mulut, gigi, gusi, dan system pencernaan.
Penyakit osteoporosis juga disebabkan oleh rokok dengan cara mencuri kalsium dari tulang sehingga mengakibatkan keretakan tulang bagi para perokok. Khususnya dilipatan pangkal paha sangat mudah diserang keretakan dan avascular necrosis, yaitu kekacauan yang diakibat karena matinya tulang.
Karena karbonmonoksida merupakan komponen utama dari asap, yang memiliki kemampuan
mengikat hemoglobin yang sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya oksigen
yang di bawa oleh darah. Karena berkurangnya oksigen yang di bawa oleh setiap sel dalam
darah, membuat jantung memompa darah lebih berat ke seluruh tubuh untuk mengedarkan
oksigen ke setiap sel sel yang ada di seluruh tubuh.
Bahan kimia lainnya yang dikandung dalam asap yang dapat merusak paru-paru termasuk hydrocarbon, nitrous oxides, organic acids, phenols dan oxidizing agents. Radikal bebas adalah bahan kimia yang dapat merusak otot jantung dan pembuluh darah. ketika bercampur dengan kolesterol yang mengakibatkan resiko kerusakan pembuluh arteri, dan akhirnya menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Asap tembakau mengandung logam berat yang sangat berbahaya seperti arsenic dan cadmium. Kebanyakan dari logam berat ini diketaui sebagai penyebab kanker.
Tar yang terkandung di dalam asap bisa memicu kanker tenggorokan. Menghisap rokok menyebabkan meningkatnya pengeluaran asam di dalam perut. Para perokok memiliki resiko tinggi mengidap kanker pancreas yang mematikan. Banyak dari penyebab kanker yang berasal dari rokok dikeluarkan melalui urin, dmana kandungan zat kimia ini di dalam urin dapat menyebabkan kanker kantung kemih. yang sering berakibat fatal. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh rokok bisa merusak ginjal.
Rokok merusak system reproduksi
Efek yang dapat merugikan dari menghisap rokok adalah rusaknya system reproduksi khususnya wanita. Banyak perokok wanita mengalami periode menstruasi yang tidak teratur. Kesuburan menjadi terganggu dan masa monopuse terjadi satu atau dua tahun lebih awal.
Resiko kanker servix juga semakin meningkat untuk wanita yang berumur lebih dari 35 tahun. Dan adanya peningkatan resiko stroke dan serangan jantung jika mereka merupakan perokok berat. Para perokok pria akan mengalami penurunan jumlah sperma, dan banyak sperma yang abnormal dengan kemampuan bergerak yang sangat rendah. Dan juga berdampak menurunnya gairah sexual pria atau bahkan menjadi impoten.
System kekebalan tubuh perokok semakin melemah dan mudah diserang radikal bebas. Seorang perokok memerlukan waktu lama untuk sembuh dari sakit daripada orang yang tidak menghisap rokok menyebabkan menurunnya kepadatan tulang , kulit menjadi kering dan kehilangan elastisitasnya karena kurangnya sirkulasi. Timbulnya kerutan-kerutan di wajah merupakan hal yang umum terjadi.
Bahkan resiko yang paling serius yang bisa terjadi adalah lahirnya anak yang cacat apabila sang ibu adalah perokok.
Perang Rokok RI-AS
Sabtu, 27 Juni 2009 | 05:25 WIB
Kartono Mohamad
Sejak tahun 1970-an, konsumsi rokok di Amerika Serikat menurun drastis karena meningkatnya kesadaran akan kesehatan.
Jumlah perokok yang semula mencapai 46 persen dari penduduk AS pada tahun 1950 turun menjadi 21 persen tahun 2004. Penurunan jumlah perokok itu juga diikuti jumlah penderita kanker paru sejak tahun 1960.
Penurunan konsumsi rokok itu meresahkan industri rokok. Maka, sejak 1975 mereka membuka pasar luar negeri, terutama negara-negara yang belum sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan. Ekspor Philip Morris, RJ Reynolds, dan Brown Williamson meningkat tiga kali lipat tahun 1994 dibandingkan tahun 1975, dari 50 miliar dollar AS menjadi 220 miliar dollar AS.
Upaya mereka itu mendapat dukungan Pemerintah AS yang melakukan negosiasi dengan negara lain berdasarkan perjanjian GATT. Di antara empat negara Asia yang dibujuk untuk mengimpor rokok AS, hanya Thailand yang berani menolak atas alasan melindungi kesehatan rakyat yang sah menurut GATT.
Indonesia menyerah tanpa syarat kepada tekanan AS dan membuka pintu seluas-luasnya industri rokok AS ke Indonesia. Mereka bebas mengiklankan rokok tanpa ada batasan meski di negaranya banyak dibatasi.
UU baru
Pembatasan pemasaran rokok di AS sudah banyak dilakukan oleh negara-negara bagian. Tetapi, sebegitu jauh belum ada undang-undang federal yang dapat digunakan untuk membatasi konsumsi rokok secara menyeluruh. Beberapa waktu lalu, Presiden Obama menandatangani UU berjudul Family Smoking Protection and Tobacco Control Act. Dalam pidatonya, Obama mengatakan, ”Setelah berpuluh tahun kita berjuang untuk melindungi anak-anak kita dari dampak rokok, akhirnya kini kita menang. Telah lama kita mengetahui bahwa rokok adalah adiktif, berbahaya, dan mematikan. Setiap tahun, orang Amerika membayar 100 miliar dollar tambahan untuk membiayai penyakit akibat tembakau. Tiap hari sekitar 1.000 remaja menjadi pencandu rokok. Undang-undang ini akan menyelamatkan jiwa rakyat Amerika.”
Rokok, “Ngelem”, Minuman, dan “Kecrekan” Beras
Curi-mencuri adalah hal biasa. Leman (14), pengamen di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, enteng saja mencuri rokok kawannya. Kalau ketahuan? Ya, dia bakal kena pukul pemilik rokok.
Begitupun dengan palak-memalak di antara mereka. Anak baru atau bocah yang lebih kecil menjadi sasaran empuk demi sebatang rokok saja.Diduga Memalak, Pengangguran Ditangkap Polisi
“Saya bukan pemalak. Saya itu hanya meminta uang untuk ngerokok saja sama mereka. Selain itu kebetulan hari ini dia tidak mempunyai uang untuk membeli rokok.
Bocah Merokok & Bicara Cabul
Malang – SW masih berumur 4 tahun, namun dia kerap merokok dan berbicara cabul. Lingkungan tempat SW tinggal dinilai berpengaruh negatif.
“Datang ke sini biasanya langsung meminta rokok. Kalau tidak diberi marah dan bicara kotor,” ungkapnya.
Stop Bullying
Aksi senioritas seolah olah memberi hak kepada kakak kelas untuk meminta jatah rokok
0 komentar
Posting Komentar