KRISIS multi dimensi yang menimpa bangsa tercinta, bangsa Indonesia yang belum kunjung reda, dan bahkan makin melilit kuat menjerat rakyat kecil tanpa ada rasa belas kasih, serta membuat angka kemiskinan anak bangsa makin membesar, adalah akibat ulah tangan para pengelola yang tidak bertanggung-jawab. Keseimbangan yang merupakan ciri khas hukum penciptaan Allah diobrak-abrik oleh para pengelola bangsa yang buta mata hatinya.
Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai komponen bangsa, baik secara kolektif, krusial dan rumit.
Di antara sekian upaya yang dilakukan itu adalah apa yang dilakukan oleh Ary Ginanjar Agustian dengan

Menjadi Pribadi yang Cerdas Imani....

Diposting oleh fajar islami | 12.16 | | 0 komentar »





Menyikapi orang bodoh tentu berbeda dengan menyikapi orang cerdas, orang cerdas ketika diperingatkan dari sesuatu tentu paham walaupun dengan isyarat, sedangkan orang bodoh kadang walaupun dengan beribu-ribu kata dia tetap tak paham, apalagi sekedar dengan isyarat.

Pernah suatu hari saya masbuk (tertinggal) dalam shalat jamaah. Ketika imam salam, tentu saja saya berdiri lagi untuk menyempurnakan rakaat shalat yang tersisa. Ketika sampai di duduk tahiyyat, tiba-tiba makmum yang ada disamping saya ingin lewat di depan saya. Saya halangi dengan tangan karena mengamalkan hadits nabi,“Jika salah seorang diantara kalian shalat, hendaklah shalat menghadap sutrah(pembatas,apakah itu orang, tembok,dan semisalnya) dan hendaklah mendekat padanya dan jangan biarkan seorangpun lewat antara dia dengan sutrah. Jika ada seseorang lewat di depannya maka perangilah karena dia adalah syaithan.” (HR. Ibnu Majah)

Recent Readers